Assalamualaikum Every Body Welcome to my blog Tono Khisimoto Iruka Tansal and i hope usefull for me and you

Advertisement (468 x 60px )

Rabu, 24 Februari 2010

Tips Mencegah Pengaruh Buruk Internet Bagi Anak-Anak

Jaman sekarang orang tidak bisa hidup tanpa internet, apapun yang Anda ingin ketahui, lihat, dan lakukan, bisa didapat dari internet. Internet bekerja dalam jaringan global, sehingga segala informasi mulai dari hiburan sampai hotnews ada di dalam internet. Bahkan sebagaian orang menganggap internet menjadi salah satu sumber pengetahuan yang bisa dinikmati seluruh anggota keluarga. Namun, internet juga bisa membuat orang menjadi pecandu, yakni terhanyut dalam dunia maya selama berjam-jam, bahkan berhari-hari. Lebih bahayanya lagi, banyak anak-anak remaja maupun pra-remaja masa kini, khususnya di Amerika Serikat, yang kecanduan internet, masih mending kalau yang di browse hal-hal berguna, kalau hal-hal yang tidak baik? Contohnya di bulan November tahun lalu, seorang remaja putri berusia 13 tahun asal Missouri bernama Megan Meier gantung diri karena menerima surat putus cinta via situs Myspace. Tragisnya, ternyata surat itu adalah surat main-main yang ditulis oleh orangtua salah seorang temannya. Dan baru-baru ini di YouTube terdapat video rekaman remaja-remaja AS di bawah 18 tahun yang sedang mabuk akibat menenggak berbotol-botol obat batuk. Mabuk dengan obat batuk ini rupanya menjadi trend baru karena mereka belum bisa membeli alkohol. Contoh lain adalah acara reality show “To catch a predator” di NBC yang dibawakan oleh jurnalis Chris Hansen, dimana para staf organisasi Perverted Justice menyamar sebagai anak kecil untuk berbincang-bincang dengan pria dewasa cyber phedofilia yang berpotensi menjadi pelaku pelecehan seksual anak-anak. Mereka kemudian menjebak untuk bertemu dan kemudian ditangkap oleh polisi. Kalau dipikir, cukup seram juga pengaruh internet kepada anak-anak dan remaja jika tidak dikontrol para orang tua. Di bawah ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi anak-anak dari pengaruh buruk internet dan menjadikan mereka lebih bertanggungjawab dalam menggunakan internet.

Sekolah Dasar/Elementary School


* Cari tahu dan pelajari tentang parental controls dan cara mem-filter software.
* Gunakan mesin pencari bagi anak-anak, misalnya Yahoo! Kids (www.yahookids.com) dan Ask for Kids (www.askforkids.com).
* Ajarkan anak Anda untuk memberikan informasi pribadi di online seperti nomor telepon dan alamat rumah.




Sekolah Menengah/Middle School


* Pakai dan jaga nama internet rekening anda untuk mengontrol passwords dan filtering.
* Monitor daftar-daftar situs internet yang dilihat anak Anda. Izinkan ia mengunakan email dan instant message hanya kepada orang-orang yang mereka kenal. Cek beberapa kali email-email mereka dan daftar teman-teman internet.
* Jika anak Anda berpartisipasi dalam chatting, Bantu mereka untuk memilih screen-names yang tidak mengandung informasi pribadi.
* Pertimbangkan masalah cyber-bullying (kejahatan cyber) dengan serius. Jika anak Anda menerima sebuah pesan ancaman atau komentar yang membahayakan, langsung laporkan kepada polisi atau internet provider Anda.
* Tanamkan peraturan bahwa anak Anda tidak boleh men_download_ apapun tanpa izin.


Sekolah Menengah Atas/High School

* Ajarkan anak Anda untuk lebih berhati-hati dalam mengirim email tentang aktivitasnya dan teman-temannya.
* Pastikan foto-foto yang anak Anda taruh, tidak memperlihatkan informasi pribadi seperti nama sekolah atau alamat rumah.
* Anda perlu membuat peraturan, bahwa anak-anak perlu ijin Anda jika ingin bertemu seseorang yang kenal dari online . Jika anda setuju, jadwalkan pertemuan tersebut di tempat yang ramai dan selalu temani anak anda.


Tahukah Anda?

* Situs-situs seperti MySpace dan Facebook menerapkan batas usia minimum untuk berpartisipasi. Secara umum, jika anak Anda berusia 13 tahun atau kurang, Anda bisa menghapus rekening online mereka. Pastikan juga Anda baca peraturan dalam Terms Of Use di setiap situs anak Anda.
* Sesekali, tanya anak Anda untuk menunjukkan profil online mereka di situs-situs sosial, kalau perlu baca jurnal atau blog mereka jika ada.
* Beri tahu anak Anda untuk tidak menunjukkan profil online mereka kepada publik, jika perlu suruh mereka untuk mengeset kedalam privacy settings. Sekedar Anda tahu bahwa informasi-informasi seperti foto, nickname, umur, dan lokasi masih bisa dilihat seluruh pemilik profil online situs sosial tersebut bahkan publik.
* Ceklah daftar “teman” anak Anda dan pastikan mereka mengenal baik dan percaya terhadap orang-orang tersebut di kehidupan sehari-hari. Pertimbangkan membuat profil online Anda dengan nama samaran, lalu ajak mereka untuk “berteman”. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan informasi tentang topik atau isu yang tengah diikuti dan ditulis si anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar