Teka Teki Cara Taklukkan Tiki Taka Terpecahkan
Tampaknya
tahun 2013 bukanlah tahunnya dominasi sepakbola Spanyol. Di tahun 2013
dua tim besar La Liga Primera tumbang di kancah Liga Champions. Harapan
sempat tumbuh ketika tim muda U21 Spanyol menjuarai Piala Eropa, meski
hasil ini tak berlanjut ke timnas senior yang harus tumbang di final
Piala Konfederasi. Apa yang kita dapatkan dari tahun ini? Taktik Tiki
Taka mulai terlihat pudar. Gaya permainan yang membuat Barcelona dan
Spanyol merajai Eropa dan dunia dalam 3 tahun terakhir, mulai bisa
dikalahkan. Lalu, apa itu Tiki Taka dan bagaimana strategi untuk mengalahkannya?
Tiki Taka adalah sebuah gaya permainan yang diadaptasi dari pola total football
milik tim Belanda dan sepakbola futsal. Pola permainan menyerang yang
mengandalkan kecepatan dan akurasi operan dari kaki ke kaki. Permainan
ini dikombinasikan dengan penguasaan bola yang lama sambil mencari celah
di pertahanan lawan, sama seperti total football.
Di
sisi lain, untuk bisa menguasai permainan dan operan cepat, tiki taka
mengadopsi gaya futsal, yaitu membentuk pola segitiga dimulai dari lini
belakang. Setiap pemain harus menjemput teman terdekat agar selalu
terbentuk segitiga. Saat bertahan, para pemain mulai bertahan dari
tengah lapangan dengan cara mempersempit ruang gerak lawan, mengubah
gelandang menjadi 5 orang dengan 1 gelandang berdiri di antara para bek
dan gelandang. Dan ketika lawan kehilangan bola, maka pola segitiga
kembali dimulai.
Tiki Taka juga bisa digunakan untuk menyerang dan bertahan bersamaan dan membuat lini belakang lawan keder.
Caranya? Memakai formasi 4-6-0, alias tanpa striker murni, hanya
mengandalkan gelandang “tajam”. Seperti yang sering digunakan Barcelona,
dan Spanyol di Euro 2012 lalu.
Saya mengulas cara taklukkan Tiki Taka ini dalam 3 skema taktik:
1. Skema ‘Parkir Bus’
Cara ini pernah digunakan Chelsea dan Inter Milan di tahun 2009-2012 lalu. Menumpuk pemain di area depan hingga dalam kotak penalti, menunggu lawan memutar-mutar bola hingga melakukan kesalahan dan menyerang balik secepat mungkin, dan jika gagal, harus langsung mundur secepat mungkin juga.
Syarat: Punya pemain dengan tenaga “badak” di lini tengah-belakang dan gelandang jago passing dan lari cepat untuk serangan balik.
2. Pressing Ketat One on One.1. Skema ‘Parkir Bus’
Cara ini pernah digunakan Chelsea dan Inter Milan di tahun 2009-2012 lalu. Menumpuk pemain di area depan hingga dalam kotak penalti, menunggu lawan memutar-mutar bola hingga melakukan kesalahan dan menyerang balik secepat mungkin, dan jika gagal, harus langsung mundur secepat mungkin juga.
Syarat: Punya pemain dengan tenaga “badak” di lini tengah-belakang dan gelandang jago passing dan lari cepat untuk serangan balik.
Ini adalah pola pertama yang digunakan Jose Mourinho dan gagal. Alasan Mourinho saat itu karena pemain-pemain Madrid tipikal menyerang, dan Mou tak punya komposisi pemain bertahan seperti di Inter Milan saat itu. Pola ini akhirnya berhasil setelah 3 kali melawan Barcelona.
Syarat: Mempunyai pemain yang ber-stamina tinggi dan teknik tinggi untuk serangan balik.
3. Pressing Ketat Daerah.
Ini pola yang digunakan Bayern Munich dan Brazil. Mereka mulai bertahan dari tengah lapangan, menekan dan mengejar pemain Barca hingga datang kesempatan untuk merebut bola. Dengan pola permainan Barca dan Spanyol yang sangat menyerang, maka taktik ini bisa dianggap yang ter-efektif untuk menjauhkan bola dari area bahaya.
sumber : http://www.ulasbola.com/03/07/2013/teka-teki-cara-taklukkan-tiki-taka-terpecahkan/